Postingan

Saya pernah sebodoh ini.

Gambar
Saya pernah benar benar jatuh cinta pada seseorang yang ada dimasa lalu saya. Pernah bertahan dan berjuang untuk tetap bisa selalu ada disampingnya. Selalu bertanya kabarnya, bagaimana hari harinya, apa yang telah dia lakukan dan hal hal kecil yang selalu saya ingin tau tentang dia. Walau pada kenyataannya dia tidak memberi timbal balik atas perlakuan yang saya beri padanya, tapi gapapa. Saya juga tau, kalau cinta yang tulus tidak perlu balasan. Tapi bukankah jika dia sudah benar benar mencintai saya harusnya dia dapat membalasnya? Sudahlah, saya juga sudah ikhlas, dan cerita saya dengan dia juga sudah lama berakhir. Banyak pelajaran yang saya dapatkan setelah melalui perjalanan panjang membersamai dia. Dan rasa sakitnya juga masi terasa sampai hari ini. Dia engga jahat si sebenarnya, dia sederhana. Tapi emang takdir tuhan aja yang ga merestui jalan kami untuk bisa bersama. Banyak cara tuhan menyadarkan saya kalau dia memang bukan untuk saya. Banyak keraguan dihati saya tentang bagaima...
Langkah kaki ku sendiri seakan menahanku diambang pintu. Katakutan dalam pikiranku akan hal yang terjadi apabila memasukinya memang benar-benar nyata. Benar saja, baru saja aku memikirkannya, tak butuh waktu lama memang, suara bantingan terdengar keras lagi ditelingaku. Ingin sekali aku berlari menjauh dari bangunan yang selalu menyakiti penghuninya ini. Teriakan berderu dengan isak tangis terdengar sampai dimana aku berdiri disini, bayangkan saja seberapa kerasnya teriakan itu. Jantung ini langsung menggebu mendengar teriakan itu menusuk ditelingaku, langkah kaki yang tadinya ingin berbalik arah menjauhi bangunan ini malah melakukan sebaliknya. secara sadar akibat teriakan itu ia berlari memasuki rumah itu. Otakku sebenarnya sudah bilang bahwa aku harus menjauh dari rumah itu sebentar, untuk mengistirahatkan diriku. Tapi ia tetap keras dalam pendiriannya, bahkan untuk mengendalikan diriku sendiri aku tidak bisa. Aku perlu berhenti menghadapi semua ini. Kalau tidak aku bisa...

Cuapan hari ini

Jengah saja rasanya. Ingin sebentar memberhentikan waktu, lalu menyembunyikan suara riuh pikuk dunia, memejamkan mata, mengistirahatkan otak dari penuhnya berbagai masalah kehidupan. 26, April ditengah keramaian

Gores Luka

Gambar
Gores luka Kudedarkan pandangan disetiap sudut hatiku. Berantakan. Itu lah gambaran keadaannya saat ini. Aku tersenyum getir  melihat setiap figura-figura yang dulunya terpajang indah dan rapi kini tergeletak serta tak utuh lagi. Aku bersimpuh mengumpulkan setiap pecahan kaca dari figura satu persatu, walau tak sedikit serpihannya menancap dijariku. Hingga tetesan itu tak terbendung lagi. Kamu pernah bilang "Aku tidak suka melihat mu menangis, cukup orang dimasa lalu mu saja yang membuat mata indah ini menjatuhkan tetesnya, dan mulai detik ini kau akan merasakan bahagia yang sesungguhnya" Dan bodohnya aku tersenyum. Mempercayai setiap kata dari kalimat yang kau ucap kala itu. Sekarang, apa boleh aku bertanya? Iya. Bertanya padamu. Jika boleh, aku akan tanyakan satu hal. "Kekasih," ah, kau bukan kekasih ku lagi ya? Baiklah, aku akan memanggilmu dengan panggilan yang lebih pantas untuk mu. "Gores luka," "Padamu gores luka, lalu apa yang ka...

Kepada Generasi Muda

Gambar
     KOBARAN API SEMANGAT OLEH GENERASI MUDA Wahai generasi muda, Ingat lah takdir mu, takdir sebagai makhluk penerus negara. Tanamkan janjimu untuk memperbaiki kemajuan bangsa. Kini kamu lah bintang utama Jangan lupa kamu adalah indonesia . Bhineka sebagai tonggak persatuan kita. Merah putih sebagai darah dan tulang kita, letakkanlah pada dada, alirkan semuanya disana. Hantam semua yang mengancam negara kita. Beri tahu mereka kita lebih kuat dari apa yang mereka kira. Berpikirlah kemajuan bangsa kita bergantung pada penerusnya, kita generasi muda. Pariaman, 23 April

Dibalik Sikap Lelaki Seperti Dia

                              -Dibalik sikap lelaki seperti dia- "Lebih baik orang seperti mu menghilang saja di bumi." "Kenapa? Nanti kamu menangis karna tidak ada aku." "Bahkan langit pun tak akan membiarkan ku menangis karna orang seperti mu." "Buruk sekali pikiran mu terhadapku," "Tidak buruk menurutku, lebih tepatnya aku mengatakan hal yang apa adanya." "Memang nya kenapa kamu ingin aku hilang dari bumi?" "Agar tidak ada wanita yang akan mengorbankan hatinya dengan cuma-cuma untuk menjadi bahan uji coba kamu dalam mencari cinta." "Bukan uji coba namanya, aku hanya sedang mencari yang tepat." "Yang tepat dengan mengorbankan banyak hati? Menyedihkan sekali," "Kamu tidak mengerti bagaimana aku, maka diam lah" "Diam katamu? Ironisnya, aku tidak akan menuruti perkataan manusia seperti mu." "Aku kan tidak pernah meminta mereka mengorbankan hati me...

Rintik hujan

Gambar
                                                                                  Rintik "Kau sedang apa?" "Tidak, hanya saja aku sedang mengulurkan tangan ku" "Mengapa?" "Karna Rintik sedang menyapaku." "Rintik hujan maksudnya?" Dia tertawa Aku hanya diam menatapnya dan tetap menjulurkan tangan ku. "Dia bukan hanya sekedar Rintik hujan yang kau maksud." "Lalu siapa dia?" "Dia temanku." "Teman mu? Kamu kayak nya makin ngelantur deh?" "Dia temanku ketika aku tak ingin menunjukkan tetes air mata jatuh dipelupuk mataku. Dialah yang pertama kali akan menghapus air mataku." "Kenalkan aku dengan dia" "Mengapa?" "Aku tidak ingin ada orang lain yang menghapus air matamu." "Kamu keliru lagi. Dia bukan orang tapi dia Rintik" "Apapun itu kenalkan aku de...