Postingan

Menampilkan postingan dari 2019
Langkah kaki ku sendiri seakan menahanku diambang pintu. Katakutan dalam pikiranku akan hal yang terjadi apabila memasukinya memang benar-benar nyata. Benar saja, baru saja aku memikirkannya, tak butuh waktu lama memang, suara bantingan terdengar keras lagi ditelingaku. Ingin sekali aku berlari menjauh dari bangunan yang selalu menyakiti penghuninya ini. Teriakan berderu dengan isak tangis terdengar sampai dimana aku berdiri disini, bayangkan saja seberapa kerasnya teriakan itu. Jantung ini langsung menggebu mendengar teriakan itu menusuk ditelingaku, langkah kaki yang tadinya ingin berbalik arah menjauhi bangunan ini malah melakukan sebaliknya. secara sadar akibat teriakan itu ia berlari memasuki rumah itu. Otakku sebenarnya sudah bilang bahwa aku harus menjauh dari rumah itu sebentar, untuk mengistirahatkan diriku. Tapi ia tetap keras dalam pendiriannya, bahkan untuk mengendalikan diriku sendiri aku tidak bisa. Aku perlu berhenti menghadapi semua ini. Kalau tidak aku bisa...

Cuapan hari ini

Jengah saja rasanya. Ingin sebentar memberhentikan waktu, lalu menyembunyikan suara riuh pikuk dunia, memejamkan mata, mengistirahatkan otak dari penuhnya berbagai masalah kehidupan. 26, April ditengah keramaian

Gores Luka

Gambar
Gores luka Kudedarkan pandangan disetiap sudut hatiku. Berantakan. Itu lah gambaran keadaannya saat ini. Aku tersenyum getir  melihat setiap figura-figura yang dulunya terpajang indah dan rapi kini tergeletak serta tak utuh lagi. Aku bersimpuh mengumpulkan setiap pecahan kaca dari figura satu persatu, walau tak sedikit serpihannya menancap dijariku. Hingga tetesan itu tak terbendung lagi. Kamu pernah bilang "Aku tidak suka melihat mu menangis, cukup orang dimasa lalu mu saja yang membuat mata indah ini menjatuhkan tetesnya, dan mulai detik ini kau akan merasakan bahagia yang sesungguhnya" Dan bodohnya aku tersenyum. Mempercayai setiap kata dari kalimat yang kau ucap kala itu. Sekarang, apa boleh aku bertanya? Iya. Bertanya padamu. Jika boleh, aku akan tanyakan satu hal. "Kekasih," ah, kau bukan kekasih ku lagi ya? Baiklah, aku akan memanggilmu dengan panggilan yang lebih pantas untuk mu. "Gores luka," "Padamu gores luka, lalu apa yang ka...

Kepada Generasi Muda

Gambar
     KOBARAN API SEMANGAT OLEH GENERASI MUDA Wahai generasi muda, Ingat lah takdir mu, takdir sebagai makhluk penerus negara. Tanamkan janjimu untuk memperbaiki kemajuan bangsa. Kini kamu lah bintang utama Jangan lupa kamu adalah indonesia . Bhineka sebagai tonggak persatuan kita. Merah putih sebagai darah dan tulang kita, letakkanlah pada dada, alirkan semuanya disana. Hantam semua yang mengancam negara kita. Beri tahu mereka kita lebih kuat dari apa yang mereka kira. Berpikirlah kemajuan bangsa kita bergantung pada penerusnya, kita generasi muda. Pariaman, 23 April